Laboratorium Hewlett-Packard (HP) bertekad untuk tetap leading dalam industri TI. Dari sebuah lab yang serba rahasia, menjadi pusat riset terbuka. Kiat meraih order di saat sulit?
Advertisement
Sponsored
Jelas saja, selama 35 tahun produk TI HP berjalan, seluruhnya merupakan produk inovasi, saringan, dan perbaikan yang dilakukan para kreator HP Labs. Bahkan, seluruh konsep produk masa depan HP mulai desain chip, data storage, kamera digital, printer, sampai network bebas kabel sudah dipersiapkan sejak awal.
Selama ini, HP Labs lebih banyak tampil di belakang layar. HP bahkan nyaris menutup seluruh publikasi menyangkut labnya ini. Kini, lab tersebut menyajikan informasi yang komplet kepada para pengunjungnya.
Memang, semua ini tak lepas dari hempasan badai krisis ekonomi. Jatruhnya permintaan hardware belakangan ini, membuat banyak industri di AS mulai mencari-cari jalan untuk meloloskan diri. HP Labs, berusaha membuka diri dalam rangka mencari terobosan produk yang bisa menembus kondisi pasar yang tengah sulit.
Jualan software
Salah satunya yang tengah dipersiapkan HP Labs adalah membikin aplikasi software pemantau aktivitas. "Software ini dapat membantu para pekerja dengan pengetahuan khusus, dan menjadikannya siap untuk menjawab seluruh pertanyaan dari karyawan yang belum mengetahuinya," ujar Bernardi Huberman, direktur Information Dynamics Research Group, salah satu mitra HP.
Sponsored
Aplikasi tersebut popular dengan sebutan hasil sosialisasi yang bersumber dari pengetahuan masyarakat (SHOCK/social harvesting of community knowledge). Program ini sanggup memantau penggunaan halaman web, files, dan akses e-mail oleh setiap pekerja. Ketika ada seorang pekerjanya bertanya, SHOCK secara otomatis akan mencari PC mana saja yang pernah membuka informasi tadi. Bila ditemukan, secara otomatis akan mengirimkan e-mail kepada si penanya.
Sistem ini bekerja luar biasa. Bahkan, tak seorang pun dapat melihat data yang dikumpulkan setiap client. Bahkan, setiap orang tak bisa melihat siapa yang pernah bertanya dan siapa yang telah mendapatkan jawabannya.
Aplikasi ini tengah memasuki tahap pengujian di seluruh Labs HP. Sekarang, masalahnya tinggal sosialisasi penggunaannya karena salah-salah, orang akan trauma dengan software yang pandai mengintip ini.
Selain software, HP Labs juga menjajaki pasar pusat data. Pada 5 November lalu, HP telah me-roll out pusat data serbaguna (Utility Data Center/UDC). Layanan tersebut meliputi sistem <>ibuilding-block untuk pusat data yang skalanya bisa diatur menjadi 50.000 node atau lebih. Dari sini, perusahaan pengguna jasa bisa mengintegrasikan seluruh server dan networknya dari vendor manapun.
Satu lagi yang tengah dipersiapkan HP Labs untuk mendobrak pasar adalah chip molekular. Maksudnya, teknologi yang memungkinkan pengembangan chip darinaterial seukuran molekul. Sebagai perbandingan, chip saat ini memanfaatkan untaian berjuta-juta transistor di atas wafer silikon. Teknologi tradisional ini sangat terbatas ketika panas yang ditimbulkan semakin tinggi, sebanding dengan jumlah transistor.
HP Labs dikabarkan telah berhasil menciptakan switch molekular yang dibangun dari beberapa lusin atom. Namun, sebelum teknologi ini diterapkan, para peneliti laboratorium itu tengah mempersiapkan teknolohi chip hybrid, perpaduan antara chip konvensional dengan molekular. Nah, chip hybrid ini saja sudah bisa memenuhi tuntutan teknologi hingga 50 tahun ke depan,
Total staf Labs HP berjumlah 750 orang. Akibat krisis, manajemen perusahaan memutuskan tak akan ada penambahan tenaga kerja ke lab bergengsi ini.
Demikianlah Postingan Hewlett-Packard (HP) Labs, Di Antara Merger Dan Inovasi